Postingan

OSIS Care 2019, Santunan Kaum Duafa

Gambar
OSIS Care, acara ini merupakan acara OSIS yang bekerja sama dengan PSCI. Pada bulan Ramadhan 1440 Hijriyah, tepatnya pada tanggal 29 Mei 2019 Masehi, kami telah menyantuni sebuah Panti Asuhan di Kuningan dan berbagi sedikit rezeki kepada anak-anak yatim, serta bermain game yang seru bersama mereka. Berbagi adalah hal yang sangat indah dan bisa menjadi ladang pahala bagi yang melakukannya. Berikut ini adalah galeri OSIS Care 2019: 

Berbagi Takjil di Bulan Ramadhan 1440 H

Gambar
Ramadan adalah bulan penuh berkah dan keutamaan. Banyak cara yang dapat ditempuh untuk meraih keutamaan tersebut, salah satunya dengan berbagi takjil Takjil merupakan makanan kecil yang dikonsumsi saat berbuka puasa. Biasanya, takjil terdiri dari makanan manis maupun gurih. Meski hanya makanan kecil, ada jaminan pahala bagi mereka yang mau berbagi takjil. Bahkan, kadar pahala itu hampir menyamai pahala orang yang berpuasa. Selain menjadi ladang pahala, berbagi takjil juga bisa melatih sikap enterpreuneur (Wirausaha). Pengurus OSIS SMAN 1 Cilimus telah berbagi takjil pada bulan suci Ramadhan 2019, tepatnya pada tanggal 25 Mei 2019 Masehi, bertempat di Jalan Raya Bandorasa Wetan. Berikut merupakan foto-foto dokumentasinya:

Perpisahan Angkatan Necis 52 SMAN 1 Cilimus

Gambar
"The Part of Journey is the End" Di setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan. Pada Hari Selasa, 30 April 2019, kampus SMAN 1 Cilimus merayakan perpisahan siswa-siswi angkatan ke-52 dengan tema acara  "Things might be over, but memories last forever" . Selamat atas kelulusannya, semoga ini menjadi awal yang baik untuk menuju hidup yang sesungguhnya. Berikut adalah galeri foto perpisahan Necis 52:

Peringatan Hari Kartini 2019 SMAN 1 Cilimus

Gambar
Setiap tanggal 21 April diperingati sebagai H ari Kartini .  Raden Ajeng Kartini lahir di Jepara, pada 21 April 1879. Pahlawan Nasional Indonesia ini merupakan putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seorang Bupati Jepara.  Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi. Dia diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School) hingga usia 12 tahun. Di sekolah, Kartini belajar antara lain bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena dipingit. Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, di rumah ia belajar sendiri, membaca, dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa yang dibacanya, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Kemudian Kartini dijodohkan dengan Bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Karti...